Apa jadinya jika ibu-ibu dan anak-anak lewat jalan Ampera Jakarta Selatan, Rabu (29/9/2010)? pastilah mereka akan ketakutan ketika terjadi bentrok dua kelompok dengan senjata tajam dan senjata api. Dalam pikiran Ibu-ibu atau orang yang tidak tau pasti ingin menyelamatkan diri untuk keamanan, rasa takut akan menghinggapi dia...entah sampai kapan trauma melihat bentrokan sadis itu berakhir.
Trauma-trauma penduduk Jakarta inilah yang sebenarnya perlu diperhatikan oleh aparat penegak hukum kita. Jakarta Bebas Preman hanya sekedar slogan, padahal sebenarnya makin menggila. Dengan tewasnya korban dengan darah berceceran dimana-mana jelas merupakan PR bagi aparat untuk menindak tegas kelompok manapun tanpa pandang bulu yang meresahkan masyarakat. Kapan kita bisa hidup dengan benar jika rasa takut masih menghinggapi pikiran kita. Saya pribadi sangat prihatin dengan kejadian tersebut semoga aparat keamanan bisa memberikan yang terbaik untuk masyarakat umumnya.
Trauma-trauma penduduk Jakarta inilah yang sebenarnya perlu diperhatikan oleh aparat penegak hukum kita. Jakarta Bebas Preman hanya sekedar slogan, padahal sebenarnya makin menggila. Dengan tewasnya korban dengan darah berceceran dimana-mana jelas merupakan PR bagi aparat untuk menindak tegas kelompok manapun tanpa pandang bulu yang meresahkan masyarakat. Kapan kita bisa hidup dengan benar jika rasa takut masih menghinggapi pikiran kita. Saya pribadi sangat prihatin dengan kejadian tersebut semoga aparat keamanan bisa memberikan yang terbaik untuk masyarakat umumnya.
Komentar
Posting Komentar