Kemarin hujan sudah mulai mengguyur Jakarta dengan lebatnya walaupun tidak merata seluruh wilayah Jakarta. Sebagai pengendara motor (biker) musim hujan adalah musim yang paling tidak disukai. Motor akan sering kehujanan, sering melewati genangan, jalan rusak karena kegerus air dan ban mobil.
Tapi dibalik itu, sebagai biker sebenarnya ada sensasi sendiri berhujan-hujan saat di jalan, tentunya dengan dilengkapi helm, jas hujan dan alas kaki yang tahan air. Jika kita yakin performa motor baik maka menerobos hujan lebat dengan angin dan petir adalah pengalamana yang jarang Anda rasakan. Air hujan menghujam deras ke tubuh ke kaca helm. Angin kadang-kadang membuat motor seperti terdorong ke samping sehingga kita tidak bisa main kebut. Apalagi jalan yang basah dimana bahaya bisa mengintai kita kapan saja, Anda nekat belok mendadak atau ngerem mendadak akan membuat motor akan slip. Air genangan yang menyapu kedua kaki kita karena gesekan dengan ban menambah sensasi ini. Lampu motor yang menerangi jalan gelap dengan cipratan air yang memantul dari aspal memberikan pemandangan yang berbeda. Sorot lampu jauh yang menyinari pohon-pohon di depan, menambah sensasi ini. Daun dan dahan yang terhembus angin seolah-olah ingin menampar muka kita, bahaya karena dahan yang patah ataupun pohon yang tumbang menambah kewaspadaan kita dalam berkendara motor.
Akhirnya, sebuah sensasi akan terbentuk jika apa yang kita kerjakan memiliki suatu tantangan atau resiko. Makin besar tantangan dan resiko maka sensasi ini juga makin dirasakan nikmatnya.
Tapi dibalik itu, sebagai biker sebenarnya ada sensasi sendiri berhujan-hujan saat di jalan, tentunya dengan dilengkapi helm, jas hujan dan alas kaki yang tahan air. Jika kita yakin performa motor baik maka menerobos hujan lebat dengan angin dan petir adalah pengalamana yang jarang Anda rasakan. Air hujan menghujam deras ke tubuh ke kaca helm. Angin kadang-kadang membuat motor seperti terdorong ke samping sehingga kita tidak bisa main kebut. Apalagi jalan yang basah dimana bahaya bisa mengintai kita kapan saja, Anda nekat belok mendadak atau ngerem mendadak akan membuat motor akan slip. Air genangan yang menyapu kedua kaki kita karena gesekan dengan ban menambah sensasi ini. Lampu motor yang menerangi jalan gelap dengan cipratan air yang memantul dari aspal memberikan pemandangan yang berbeda. Sorot lampu jauh yang menyinari pohon-pohon di depan, menambah sensasi ini. Daun dan dahan yang terhembus angin seolah-olah ingin menampar muka kita, bahaya karena dahan yang patah ataupun pohon yang tumbang menambah kewaspadaan kita dalam berkendara motor.
Akhirnya, sebuah sensasi akan terbentuk jika apa yang kita kerjakan memiliki suatu tantangan atau resiko. Makin besar tantangan dan resiko maka sensasi ini juga makin dirasakan nikmatnya.
Komentar
Posting Komentar