Saat ini sedang marak tentang virus flu babi yang cukup menakutkan bagi penduduk dunia termasuk Indonesia. Ditengah kegiatan pencegahan, ternyata ada beberapa oknum yang hanya memikirkan bisnis, menyelundupkan daging-daging babi hutan (celeng) dari Sumatera ke pulau Jawa. Dahulu sering menggunakan mobil angkutan barang, sekarang ternyata berubah melalui bus penumpang. Kompas memberitakan bahwa petugas pelabuhan Merak, berhasil menahan daging celeng dari Bus Rosalia Indah jurusan Jambi-Solo. Menurut informasi kru Bus, daging ini dititipkan seseorang dari Lahat Sumamtera Selatan tanpa ada nama penerima, karena penerima akan menunggu di pintu tol Bitung Tangerang atau tol Kebon Jeruk, Jakarta.
Daging celeng ini malahan sebagian besar sudah busuk, bayangkan saja kalau berita yang santer saat ini benar terjadi. Menurut berita ternyata daging celeng menjadi campuran daging sapi dan dijual di pasar-pasar tradisional, selain itu bisa dipakai sebagai bahan baku abon yang tidak bisa dibedakan oleh pembeli. Menurut peraturan Pemerintah, segala macam daging untuk konsumsi manusia harus berasal dari rumah potong yang resmi dan hewan juga harus dicek kesehatan baik sebelum dipotong maupun sesudahnya dalam bentuk dagingnya.
Manusia harus sadar, bahwa saat ini ekonomi memang lagi susah. Dari kesusahan ini janganlah mengambil jalan pintas yang merugikan manusia lainnya. Berhati-hatilah!
Sumber: epaper-Kompas, Foto: satunews.com
Daging celeng ini malahan sebagian besar sudah busuk, bayangkan saja kalau berita yang santer saat ini benar terjadi. Menurut berita ternyata daging celeng menjadi campuran daging sapi dan dijual di pasar-pasar tradisional, selain itu bisa dipakai sebagai bahan baku abon yang tidak bisa dibedakan oleh pembeli. Menurut peraturan Pemerintah, segala macam daging untuk konsumsi manusia harus berasal dari rumah potong yang resmi dan hewan juga harus dicek kesehatan baik sebelum dipotong maupun sesudahnya dalam bentuk dagingnya.
Manusia harus sadar, bahwa saat ini ekonomi memang lagi susah. Dari kesusahan ini janganlah mengambil jalan pintas yang merugikan manusia lainnya. Berhati-hatilah!
Sumber: epaper-Kompas, Foto: satunews.com
Komentar
Posting Komentar