Ngopi Dulu Yuk!

Lulusan Stanford, Nicolas Kokkalis, Chengdiao Fan, dan Vince McPhillip, meluncurkan cryptocurrency sosial bernama Pi Network di 2019. Penciptanya claim bahwa Pi Network lebih baik dibandingkan Bitcoin dari sisi ramah lingkungan. Kita tahu bahwa bitcoin didapat dari proses penambangan (mining bitcoin) yang tidak ramah lingkungan, dimana saat penambangan dengan berbagai device komputer akan menghasilkan karbon dioksida yang cukup besar dan juga membutuhkan listrik yang besar. Jadi konsepnya Bitcoin membutuhkan listrik besar hanya untuk memecahkan masalah persamaan matematika. Pi network claim bisa mengurangi beban terhadap lingkungan dan meringankan orang yang ingin menambang token Pi karena mereka bisa menggunakan smartphone. Berarti biaya rendah, karena hanya membutuhkan daya sebesar batere smartphone saja. Menarik bukan, Anda dengan mudah untuk mendapatkan uang Crypto baru hanya dengan smartphone Anda. Tunggu apa lagi, download di Playstore, atau klik https://minepi.com/swst...

Siang ini di rumah, lagi di depan Laptop, rasanya ngantuk banget. Yes seperti biasa saya butuh doping minuman kopi. Ternyata di rumah cuma ada kopi sachet yang tidak pernah disentuh orang rumah, katanya kurang enak....wait masak sih. Kopi ABC Susu Now. Ok, saya akan coba sendiri ah, dan dari sisi kemasan sachet, tidak ada beda jauh dengan kopi sachet yang lain, dengan logo ABC besar warna putih dan huruf bold tebal. Mudah terbaca sama konsumen saat cari-cari kopi di rak supermarket, ini mungkin juga strategi kopi ABC untuk menjadi top-of-mind dari konsumen kopi. Sebenarnya saya mengenal kopi ABC itu yang varian Kopi ABS Susu yang sekarang sudah ganti kemasan. Kopi ABC Susu yang saya kenal ternyata banyak dijual di warung atau pedagang minuman keliling. Dan saat saya ke kota Solo Jawa Tengah, sepertinya untuk varian kopi susu, Kopi ABC jagoannya. Untuk kopi hitam tubruk, di Solo sepertinya banyak yang masih di Kopi Kapal Api. Tapi ya, ini hanya pengamatan saja, tidak didukung data...

Kali ini saya cari referensi bagaimana cara manambang bitcoin atau Bitcoin mining. Sebelumnya saya denger, nambang Bitcoin itu harus pakai komputer dengan spesifikasi gahar dan tentunya mahal plus biaya listrik yang gede buat komputer hidup 24 jam sehari dan harus dingin banget ruangannya. Ada juga yang sewa Cloud dan kita Mining dengan system mereka, tapi ya pasti ada biaya sewa server mereka ya. Kalau ini saya baru denger-denger semua dan belum pernah coba. Nah tapi ada tidak ada cara lain yang murah meriah menambang Bitcoin? ternyata banyak lho caranya yang murah meriah. Kebetulan aku dapat referensi untuk Mining Bitcoin dengan menggunakan browser khusus Crypto. Ini serius loh, mudah banget dan multifungsi yaitu browser internet dan tambahan mining. Nggak usah banyak cakap... namanya adalah Cryptotab Browser . Caranya gimana? gampang kok. Download disini Setelah terdownload, silahkan install seperti biasa Daftar atau gunakan Gmail Anda untuk loginnya. Sudah itu saja...

Agak keracunan dengan kata-kata Presiden pak Jokowi, "Anak Millinial Harus Paham Bitcoin", seperti tautan di artikel Coininvestasi.com . Walaupun sudah kepala 4, bukan Milinial, tetap saja saya ingin coba investasi Bitcoin ini. Saya bilang coba karena sebelumnya sudah tahu lama tentang Bitcoin ini tetapi baru belajar tidak berani "Mencoba" punya. Sejak Desember 2019 saya perhatikan 1 BTC (Bitcoin) itu sekitar 97 juta rupiah. Wow gede ya, hemm buat yang sudah kenal Bitcoin pasti sudah biasa melihat angka fantastis. Dan sekarang 18 Januari 2020, sudah ke angka 120 juta rupiah loh, wow lagi kan? Nah saking kebelet punya yang Crypto ini, maaf Bitcoin itu termasuk salah satu jenis mata uang Crypto, atau mudahnya uang digital yang tidak tersentuh birokrasi lembaga keuangan mana pun. Nah cari-cari referensi Google untuk beli Bitcoin, dan ternyata banyak banget dan jangan salah, di Indonesia juga sudah menjamur portal penukaran dari Rupiah (uang cash) ke Uang Crypto...