Mampir ke Rest Area Rasa Museum: Heritage KM 260B Banjaratma
Dalam perjalanan malam hari dari Semarang menuju Jakarta, saya memutuskan untuk beristirahat sejenak di salah satu rest area yang paling unik di Pulau Jawa: Rest Area Heritage KM 260B Banjaratma, yang terletak di ruas Tol Pejagan–Pemalang arah Jakarta.
Begitu kendaraan saya berhenti dan kaki menginjakkan tanah, saya langsung merasakan nuansa berbeda. Tidak seperti rest area pada umumnya yang dipenuhi bangunan modern, di sini justru berdiri megah sebuah struktur tua dari bata merah yang mengesankan—bekas bangunan pabrik gula peninggalan kolonial Belanda. Dan yang membuat saya kagum, bangunan ini masih berdiri kokoh, dengan lengkungan bata besar yang menciptakan suasana seolah sedang berada di reruntuhan Eropa atau sebuah museum industri.
Saya sempat mengabadikan momen di salah satu bagian dinding bata tebal dengan lorong-lorong melengkung. Jujur saja, bagian ini tampak seperti area tungku atau jalur pembuangan panas di zaman operasional pabrik gula dulu. Menyusuri lorong ini di malam hari memang memberikan nuansa yang agak misterius, bahkan sedikit menyeramkan, tapi tetap memesona.
Sekilas Sejarah: Dari Pabrik Gula ke Rest Area Cagar Budaya
Rest area ini dibangun di atas kompleks bekas Pabrik Gula Banjaratma, yang didirikan pada tahun 1908 oleh NV Cultuur Maatschappij, sebuah perusahaan perkebunan asal Belanda. Pabrik ini pernah menjadi salah satu pabrik gula terbesar di Jawa, dan terus beroperasi hingga tahun 1997, sebelum akhirnya ditutup dan dibiarkan terbengkalai selama bertahun-tahun.
Melihat potensi historisnya, pemerintah melalui BUMN Jasa Marga dan pengembang swasta kemudian merevitalisasi area ini menjadi rest area bertema heritage—tanpa merobohkan bangunan utama. Hasilnya adalah kombinasi apik antara tempat istirahat modern dan museum terbuka yang menyimpan jejak sejarah industri gula Indonesia.
Fasilitas Modern dalam Nuansa Klasik
Meski berada di dalam bangunan tua, fasilitas di sini sangat lengkap. Tersedia:
-
SPBU
-
Area food court dengan berbagai kuliner lokal dan nasional
-
Deretan kios UMKM
-
Taman terbuka dan wahana anak
-
Musholla bergaya arsitektur klasik
-
Toilet bersih dan nyaman
Yang saya sukai, suasananya tetap hidup meski malam hari. Banyak pedagang masih buka, pengunjung ramai tapi tidak berdesakan. Pencahayaan cukup baik, sehingga keangkeran bangunan tua itu sedikit sirna dan berganti dengan kesan nostalgia dan kekaguman.
Cocok Buat Foto dan Rehat Panjang
Bagi yang suka fotografi atau sekadar berburu latar Instagramable, tempat ini adalah surga. Dinding-dinding tua, besi tua, langit-langit tinggi, dan lorong-lorong pabrik yang tetap dipertahankan akan membawa kita pada suasana abad ke-20 awal. Tidak heran kalau banyak pengunjung betah berlama-lama, bukan hanya untuk istirahat tapi juga menjelajah dan mengambil foto.
Lebih dari Sekadar Tempat Istirahat
Rest Area KM 260B Banjaratma bukan sekadar tempat parkir dan beli kopi. Ini adalah tempat di mana sejarah dan modernitas bertemu. Dari warisan kolonial yang direstorasi dengan cermat, hingga semangat UMKM yang mengisi ruang-ruang tua dengan kehidupan baru, tempat ini benar-benar layak jadi salah satu rest area terbaik di Indonesia.
Kalau Anda sedang melintasi tol dari arah Jawa Tengah ke Jakarta atau sebaliknya, jangan lewatkan untuk mampir dan merasakan sendiri atmosfer rest area rasa museum ini.
Komentar
Posting Komentar