Bugis Singapore diwaktu malam


Tanggal 17 September  2019, dikasih kesempatan wisata kerja ke Singapore. Kok wisata kerja? lah ini cuma 3 hari, padahal sebelumnya 3 bulan hehehehe. Hotel yang dipilih juga nggak main-main yaitu Bugis Village Hotel di daerah Bugis. Orang Indonesia yang pernah ke Siangapore pasti tidak asing dengan Bugis. Disini banyak tempat-tempat yang terkenal dan wisata kuliner-nya juga sangat populer. Stasiun MRT ada, Rafless Hospital ada disini, Mall Bugis Junction, Bugis Street tempat beli oleh-oleh murah, dan "kota tua" sekitar Masjid Sultan.

Setelah berkutat seharian di kantor disekitar kawasan Newton, naik MRT Downtown Line melewati 3 stasiun udah sampai di Stasiun MRT Bugis. Waktu memang pas untuk cari makan malam. Daerah Bugis memang terkenal sebagai tempat yang paling banyak tempat makan yang halal. Karena disini banyak keturunan Arab dan Melayu yang tinggal disekitar sini. Dari hotel ini hanya 100 m sudah menemukan Masjid Sultan yang megah di Bugis. Pernah saya sholat Magrib disini, dan jemaahnya full seperti sholat Jumat di Jakarta.

Disekitar Masjid Sultan ini banyak sekali restauran kecil-kecil, saya bilang kecil karena menempati ruko-ruko kecil di komplek masjid ini. Kebanyakan mereka menjual makanan timur tengah, walaupun kalau kita masuk sampai kedalam-dalam kita menemukan cafe/resto kecil menu Thailand, Chinese, dan western yang lengkap dengan minuman alkoholnya.

Tapi malam itu, saya makan di seberang Masjid Sultan, ada tempat makan bernama Restauran Zam-Zam. Disini katanya terkenal martabaknya, tetapi ternyata menu makanannya beraneka macam. Hemm buat lidah jawa, sepertinya tetap aneh rasanya merasakan bumbu-bumbu kari-nya. Tetapi masih bisa dinikmati lah....yang penting halal karena semua makanan halal disini.  

#Martabak di resto ini, sebenarnya tetap lezat martabak telor di Jakarta, hehehe dasar lidah Indonesia ya. Martabak disini diluarnya tepung, jadi cukup mengenyangkan sebagai makan malam. Kalau di Indonesia, martabak malah bisa jadi lauk untuk nasi putih. Hahahaha iya yah saya subyektif banget, ya lidah lahir tidak bisa ditipu.

#Harga? nah ini dia, kalau di Singapore, jangan tanya harga ya, apalagi kalau seperti saya yang masih suka beli gorengan pinggir jalan di Jakarta. Yup nggak ada yang murah di Singapore. Bayangkan minuman KOI di Jakarta yang paling mahal Rp35ribu, di Singapore, cuma bisa beli jus sirsak. Jadi please kalau tanya harga, nggak tega saya apalagi untuk golongan menengah ke bawah seperti saya.

Ok, nanti saya akan sharing cerita tentang Singapore ya, lumayan pengalaman 3 bulan + 3 hari di Singapore.

#WisataSingapore

Komentar