Lady Gaga Batal Menggoyang Senayan

Siapa sich yang tidak kenal Lady Gaga? Rencana ingin konser tanggal 3 Juni 2012 di Stadion Gelora Bung Karno Senayan, ternyata gagal demi keamanan. Yach...Demi Keamanan! Management Lady Gaga sendiri yang akhirnya membatalkan konser dengan mempertimbangkan kemananan kru dan penonton nantinya. Karena sudah banyak banyak ancaman yang muncul, jika konser ini berlangsung juga.

Pertimbangan Lady Gaga dan Managementnya mungkin lebih bijaksana saat ini walaupun akhirnya banyak yang dirugikan secara material. Tentunya akan ada pihak-pihak yang di untungkan, tentu pihak-pihak yang menentang salah satunya.

Pembatalan ini tentunya mendatangkan banyak cerita dan persepsi kepada pihak-pihak yang berhubungan dengan penyelenggaraan konser ini:
  • Pihak Promotor sepertinya kurang gesit mengurus berbagai perijinan ke pihak berwajib. Di Indonesia kan birokrasinya memang "rumit", jadi perijinan tentunya juga lebih "rumit" lagi. Promotor harus ikuti "kerumitan" itu, jika tidak ya begilah...Polisi tidak mau menjamin keamanan contohnya.
  • Pihak Polisi tidak menjamin keamanan. Sebagai Polisi tugas utamanya adalah menjaga keamanan dan ketertiban umum. Tentunya untuk menjaga keamanan harus ada prosedur yang harus terpenuhi dari awal. Jadi karena prosedur dari awal tidak terpenuhi oleh pihak promotor (entah karena "rumit" tadi) sehingga Polisi tidak menjamin. Tetapi akhirnya jadi pertanyaan, apa Polisi takut dengan acaman dari pihak-pihak yang menolak ini? berbeda dengan teroris yang suka mengancam tetapi keberadaan tidak diketahui, ini pihak pengancam jelas di depan mata! Tindakan preventifnya seharus bisa lebih mudah dilakukan dari pada tindakan preventif ke teroris (ancaman teroris). Tapi Polisi kita selalu punya alasan, apalagi kalau dari awal prosedurnya tidak terpenuhi oleh pihak penyelenggara.
  • Pihak-pihak penentang konser karena salah satunya Lady Gaga suka mempertontonkan aurat di konser yang tentunya tidak sesuai budaya kita. Kalau ini memang benar, tetapi ini bisa di negokan atau di diskusikan dengan management artisnya Lady Gaga. Komunikasi kan lebih indah (damai itu indah) dibandingkan kekerasan kan? Bagaimana dengan konser-konser artis tanah air yang kadang sama bejatnya dengan buadaya kita? beranikah mereka membubarkannya? sepertinya mereka tidak berani adu jotos dengan masyarakat yang menonton konser artis lokal. 
Nah, beginilah fenomena di Indonesia, tetap saja menarik untuk ditulis!

Komentar