Piala Dunia Mengalihkan Pikiran Anak dari Berita Video Porno

Hari Jumat kemarin, sewaktu sholat Jum'at, di depan saya ada 3 anak usia 12-15 tahun membuat jengkel saya karena ngobrol terus di tengah khotbah Jumat. Tapi ada yang menarik dari obrolan mereka, karena mereka ngomongin video mirip Ariel Peterpan, Luna Maya dan Cut Tari. Dari obrolan mereka, ternyata ketiganya mengakui sendiri lihat video porno tersebut.

Beda lagi waktu saya di rumah, anak saya yang baru kelas 1 SD, tanya macem-macem tentang video tersebut. Walaupun setahu saya, dia belum nonton, tetapi saya tidak nyaman untuk menanggapi pertanyaan-pertanyaan yang menurut saya tidak penting buat anak usia tersebut. Yang jelas anak saya tahu dari berita infotainment di TV, dan tentunya yang membuat dia penasaran karena orang-orang pelaku video porno adalah orang-orang yang dikenal betul lewat TV atau lagu-lagunya.

Kondisi ini sepertinya makin tidak sehat saja bagi perkembangan anak-anak, tidak hanya anak saya tetapi bagi semua anak Indonesia. Rasa penasaran di diri setiap anak adalah wajar dan alamiah, tetapi penasaran untuk hal-hal yang belum waktunya diketahui sepertinya menjadi sesuatu yang kebablasan. Jika kita tidak memberikan informasi secara hati-hati, maka mulut kita bak pisau yang bisa menyanyat pikiran si kecil.

Apapun alasan si penyebar video atau pun pembuat video, keduanya sudah memberikan dampak negatif bagi seluruh genarasi, khususnya anak-anak kita. Saya ikut prihatin dengan kondisi ini. Akhirnya untuk mengalihkan perhatian anak dengan video "Ariel" maka saya coba ajak anak untuk mengenal Piala Dunia walaupun anak saya perempuan. Ajaklah anak mengenal negara-negara peserta. Saya pernah dapat suplemen sebuah media cetak yaitu jadwal dan daftar pertandingan, saya tempel di dinding, ajaklah anak Anda mencantat score pertandingan, pasti akan suka karena mungkin ini pengalaman Anda. Masih banyak yang bisa dilakukan untuk si Kecil untuk mengalihkan perhatian dari Video porno yang merusak ahklak generasi penerus bangsa ini.

Komentar