Pencegahan dari Keluarga untuk Memerangi Terorisme

happiness is a warm gunImage by badjonni via Flickr

Pelaku Bom Bunuh Diri di JW Marriot terakhir adalah pemuda dari keluarga yang berantakan. Dia mudah dicuci otaknya oleh teroris yang berpenampilan bak Ustadz yang tahu tentang agama dan kehidupan abadi setelah mati sahid. Berarti anak-anak muda kita bisa jadi berpotensi menjadi teroris jika mentalnya labil dan seperti anak muda lainnya ingin mencari jatidiri. Kalau sifat ini tidak diarahkan dengan benar maka kemungkinan dirasuki ajaran yang menyesatkan akan mudah. Akhirnya keluarga dan lingkungan sekitar harus pertama menjaga agar anak-anak tidak lepas kendali. Pencegahan merupakan sikap yang harus diutamakan untuk menjaga serangan teroris yang besar, karena walaupun tidak langsung berdampak dengan kita tetapi efek globalnya tetap saja berpengaruh kepada keluarga.
Reblog this post [with Zemanta]

Komentar